Monumen Bersejarah Cebu, Satutenda.com – Berkunjung ke Filipina rasanya kurang lengkap kalau tidak singgah di Cebu. Mengenal sejarah lewat Monumen Bersejarah Cebu bisa menjadi pilihanmu.
Cebu merupakan salah satu provinsi di Filipina. Cebu berjarak satu jam penerbangan dari Manila.
Oleh karena itu, bagi kamu yang tertarik sejarah, kunjungilah The Heritage of Cebu Monument atau
Monumen Bersejarah Cebu. Monumen ini berada di Plaza Parian, kota Cebu.
Pada Juli 1997, pembangunan monumen ini dimulai. Selanjutnya ini selesai pada Desember 2000. Monumen ini terbuat dari beton, perunggu, kuningan, dan baja.
Monumen Bersejarah Cebu ini berupa lukisan patung. Melalui monumen ini, pemahat ingin menampilkan peristiwa terkait sejarah Cebu.
Sementara itu, pembangunan monumen dilakukan oleh pemahat Eduardo Castrillo. Dan bekerjasama dengan almarhum senator Marcelo Fernan. Mereka menghimpun dana dari pribadi dan berbagai organisasi swasta untuk mendanai pembangunan monumen tersebut.
Monumen itu melukiskan beberapa peristiwa sejarah. Misalnya mengenai Basilika Minore del Santo Niño, Gereja Katedral Cebu, dan Magellan Cross.
BACA: Air Terjun Tanggedu, Twin Canyon di Sumba Timur. Ini Mirip Grand Canyon Arizona
Di sisi lain, adegan pembaptisan Raja Humabon, prosesi penghormatan kepada Santo Niño, pertempuran Mactan antara Lapu-lapu dan Ferdinand Magellan juga terlukis di monumen itu.
Monumen ini bisa diakses dengan transportasi umum. Dari Colon Street di pusat kota Cebu, kamu bisa menumpang angkutan umum atau taksi.
Sebagai tambahan, untuk masuk ke monumen ini, kamu tak perlu merogoh kocek. Karena tidak ada tiket masuk atau biaya tambahan untuk mengunjungi tempat ini.
Belajar sejarah lewat Monumen Bersejarah Cebu menjadi salah satu hal menarik. Di samping itu, kamu juga bisa bercakap-cakap dengan orang lokal yang mengunjungi tempat itu. Penduduk lokal di sana ramah terhadap turis asing.
Namun jangan kaget kalau kamu wisatawan dari Indonesia, tapi disapa dengan bahasa lokal. Ini kerap terjadi karena wajah dan postur orang Indonesia sangat mirip dengan penduduk lokal di sana. Jadi, tunggu apalagi, ayo berkunjung ke sana.
Views: 26