Stephen Langitan, Satutenda.com – Pulang dari turing seorang diri di Pulau Sulawesi, saya merasa sudah cukup punya alasan untuk berjumpa dengan Om Stephen Langitan. Ia adalah seorang petualang motor yang sangat saya idolai.
Mengapa saya bilang cukup punya alasan? Karena dengan pengalaman yang saya miliki sekarang, ketika jumpa nanti saya juga punya bahan cerita yang bisa saya bagikan. Sehingga saya tidak kelihatan bego-bego amat di hadapan idola saya itu. Hehehehe.
Sejak setahun silam, melalui media sosial dan video-videonya yang saya tonton tiap kali ia meng-update, saya tahu Om Stephen Langitan menulis sebuah buku yang berisi perjalanannya naik motor Jakarta-London.
Perjalanan panjang melahap jarak 30.000 Km itu ia tempuh seorang diri, bersama motor tunggangannya Kawasaki Versys 250cc.
Kontak Om Stephen sudah saya simpan di list saya. Sekarang tinggal menyusun kalimat yang layak dan pantas untuk saya kirim. Saya tidak banyak berharap bahwa pesan saya akan dibalas. Kalaupun cuma dibaca, saya sudah bersyukur.
Setidaknya, dalam bayangan saya, pesan saya pernah dibaca oleh idola saya itu.
BACA: Dukungan Savana Indonesia untuk Solo Touring Sulawesi
Namun, yang terjadi sebaliknya. Beberapa menit setelah pesan saya terkirim, dua centang abu-abu pada layar WA berubah biru. Tanda dibaca. Lalu ada balasan dan kami janjian untuk berjumpa.
Peristiwa kecil “pesan saya dibalas” itu membuat saya sangat terkesan dengan pribadi Om SL, demikian sesekali orang memanggilnya demikian. Dalam asumsi saya, ia adalah pribadi yang rendah hati dan ramah.
Dan dua hari setelah berbalas pesan itu, saya datang ke rumahnya. Kami berbagi cerita panjang lebar seputar proses kreatif yang ia lalui sampai lahir buku “Naik Motor Seorang Diri Jakarta London 30.000 Km”, termasuk beberapa informasi yang terus berkembang di kalangan para petualang bermotor.
Tentu saya mendengarkan semua tuturan itu dengan seksama, mengingat Om Stephen Langitan sudah punya pengalaman yang sangat banyak di dunia motor. Dan kesan rendah hati dalam diri Om SL sangat kuat saya rasakan.
Selain itu, ia juga menanyakan petualangan saya di Sumatera yang saya lakukan pada Juli-Agustus 2020 dan di Sulawesi pada Oktober-Desember 2020.
Setelah ngobrol panjang lebar sekitar dua jam, saya membeli buku Om Stephen Langitan, “Naik Motor Seorang Diri Jakarta London 30.000 Km”, lalu pulang.
Perihal bukunya, akan saya bahas lebih detail di ulasan berikut ya… mohon sabar menunggu…
Views: 91