Kisah Pendakian Menuju Puncak Gunung Ciremai Dari Jakarta Via Palutungan, Satutenda.com – Pendakian menuju puncak gunung Ciremai memiliki cerita panjang dan usaha keras yang perlu diulas.
Pendakian menuju puncak gunung Ciremai, bisa ditempuh melalui tiga jalur, yakni jalur Linggarjati (Kuningan), Palutungan (Kuningan), dan Apuy (Majalengka).
Sejak awal berencana untuk mendaki gunung Ciremai, kami memang memutuskan melalui jalur Palutungan.
Kami team Satutenda.com memulai perjalanan dari titik temu stasiun Gambir, karena transportasi yang kami gunakan adalah kereta api. Keberangkatan menuju Cirebon diperkirakan jam 21.30 WIB.
Sekitar pukul 12.30, kami pun tiba di stasiun Cirebon. Tak ingin terburu-buru, kami memilih untuk rehat sebentar sambil menikmati secangkir kopi di warung di sekitaran stasiun.
Karena sudah hampir pukul 03.00 dini hari, salah satu teman dari team kami mulai mencari informasi angkutan atau mobil apa saja yang bisa dicarter untuk mengantar kami ke basecamp.
Walaupun suasana stasiun sudah terbilang sepi saat itu, tapi untuk persediaan transportasi tidak terlalu sulit.
Jadi bagi teman-teman yang ingin melakukan perjalanan di jangka waktu pukul 10.000 malam hingga jam 03.00 dini hari dari stasiun Cirebon ke basecamp Cigugur, tak perlu khawatir soal masalah kendaraan.
Usai negosiasi harga, team kami siap meluncur ke basecamp. Menghabiskan waktu kurang lebih satu jam, akhirnya tiba juga di basecamp Cigugur, Palutungan.
Kami team Satutenda.com memulai perjalanan dari titik temu stasiun Gambir, karena transportasi yang kami gunakan adalah kereta api. Keberangkatan menuju Cirebon diperkirakan jam 21.30.
Sekitar pukul 12.30, kami pun tiba di stasiun Cirebon. Tak ingin terburu-buru, kami memilih untuk rehat sebentar sambil menikmati secangkir kopi di warung di sekitaran stasiun.
Pendakian menuju puncak gunung Ciremai
Karena sudah hampir pukul 03.00 dini hari, salah satu teman dari team kami mulai mencari informasi angkutan atau mobil apa saja yang bisa dicarter untuk mengantar kami ke basecamp.
Walaupun suasana stasiun sudah terbilang sepi saat itu, tapi untuk persediaan transportasi tidak terlalu sulit.
Jadi bagi teman-teman yang ingin melakukan perjalanan di jangka waktu pukul 10.000 malam hingga jam 03.00 dini hari dari stasiun Cirebon ke basecamp Cigugur, tak perlu khawatir soal masalah kendaraan.
Usai negosiasi harga, team kami siap meluncur ke basecamp. Menghabiskan waktu kurang lebih satu jam, akhirnya tiba juga di basecamp Cigugur, Palutungan.
Ternyata di basecamp, beberapa pendaki juga sudah bersantai di sana. Ada pendaki yang baru saja turun ada juga yang baru ingin melakukan pendakian. Bisa dikatakan, pagi itu suasana basecamp cukup ramai dipenuhi teman-teman sesama pendaki.
Di sekitaran basecamp, tersedia warung-warung kecil yang menyediakan makanan hingga perlengkapan pendakian. Pokoknya untuk tingkat pelayanan di basecamp Cigugur bisa terbilang cukup lengkap karena mulai dari MCK hingga tempat pelayanan proses SIMAKSI cukup memuaskan.
Tersedia juga tempat untuk melepas lelah sebentar atau bisa juga untuk menginap bagi teman-teman pendaki yang punya niat bermalam.
Berhubung proses pengurusan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) akan dibuka jam 08.00 pagi, maka kami akhirnya menunggu beberapa jam lagi.
Sambi menunggu, kami memesan segelas kopi untuk sekedar menghangatkan badan karena hawa pagi itu sangat dingin.
Sekitar pukul 09.00, dua orang team kami mewakili kami melakukan proses pendaftaran diri lengkap disertai nomor kontak keluarga untuk berjaga-jaga jika dalam keadaan darurat.
Saat team Satutenda.com melakukan pendakian, harga tiket masuk perorang masih standar yakni Rp.50.000 saat itu. Kami melakukan pendakian di bulan Maret 2017.
Urusan pendaftaran dan pembelian tiket selesai, team kami kembali melakukan pengecekan perlengkapan untuk memastikan tidak ada barang yang nantinya tertinggal.
Diperkirakan pukul 09.40 pagi, kami memulai pendakian menuju puncak gunung Ciremai. Perjalanan team kami cukup santai karena dari awal kami memang berencana untuk menginap dua malam.
Menjelang pukul 13.30, kami akhirnya tiba di pos Cigowong (Pos 1). Di pos ini juga masih tersedia warung kopi. Kami melepas penat dengan menikmati secangkir kopi dan beberapa potongan gorengan.
Pos 1 Cigowong Pendakian gunung Ciremai via Palutungan (Foto : Instagram.com/satutendacom)
Malam pertama, kami mendirikan tenda dan bermalam di pos Pesangrahan 1. Esoknya jam 11.00 siang, kami melanjutkan pendakian menuju puncak gunung Ciremai, dan bermalam lagi di tempat yang sama.
Butuh perjuangan panjang dan usaha yang ekstra keras untuk bisa sampai ke puncak. Semua perjuangan perjalanan kami terbayar dengan pesona indah yang disajikan alam Ciremai. Hamparan awan putih dan pesona hijau tumbuhan turut mengukir keindahan gunung ini. Sungguh luar biasa indah…
Ditemani pesona indah yang disugguhkan oleh alam semesta dan hawa dingin yang semakin menusuk, tak lupa pula kami menyeduh secangkir kopi.
Keindahan alam di puncak Ciremai memang gak ada matinya. Tentunya kisah cerita kami tak lupa kami abadikan. Berikut kami bagikan beberapa hasil jepretan kami yang mungkin bisa menginspirasi teman-teman yang ingin melangkahkan kaki mengikuti jejak team Satutenda.com.
Pesona puncak ciremai
Perjalanan panjang dengan diguyur hujan akhirnya membuahkan hasil
Di saat hawa dingin mulai menusuk ke setiap persendian
Secangkir kopi boleh lah ya
Inilah kisah sederhana perjalanan pendakian menuju puncak gunung Ciremai. Untuk informasi detail terkait biaya, perlengkapan, hingga trek pendakian menuju puncak gunung Ciremai, nantikan artikel kami berikutnya.
Views: 72