Helm KYT RC7, Satutenda.com – Untuk pertama kalinya saya punya helm full face. Dan pilihan saya jatuh pada helm KYT RC7. Saya membelinya saat persiapan Solo Touring Jakarta – Sabang 2020.
Tidak ada alasan khusus saat saya hendak membeli helm ini. Satu-satunya keinginan yang mendorong saya untuk beli helm full face adalah demi kenyamanan dalam berkendera jarak jauh.
Seminggu sebelum start Solo Touring Jakarta – Sabang, saya mutar-mutar cari helm. Di sebuah outlet kecil sekitar daerah Ciledug, mata saya tertuju pada helm KYT RC7 ini.
Untuk tahu harganya, silakan membaca artikel ini: Total Pengeluaran untuk Persiapan Solo Riding Jakarta – Sabang
Mengapa saya memilih helm ini untuk menemani perjalanan jauh saya?
Warna KYT RC7
Hal pertama yang langsung menyita pandangan saya adalah warna. Warna stabilo yang mendominasi helm ini, membuatnya sangat cerah dan enak di mana.
Warna jreng tersebut punya fungsi yang sangat baik selama di perjalanan. Pertama, siang hari atau malam hari, mobil atau motor yang datang dari arah belakang atau depan dengan mudah bisa melihat si penggunanya.
Kedua, ketika dipotret atau video akan menimbulkan kontras yang elegan. Apalagi solo touring ini akan banyak bersentuhan dengan alam terbuka.
Sebetulnya, produk dari PT. Tarakusuma Indah ini punya dua pilihan warna: warna stabilo dan warna orange. Tapi pilihan saya lebih ke warna stabilo ini.
Ventilasi udara
Helm KYT RC7 ini punya tiga ventilasi udara. Ventilasi pertama terletak di bagian dagu. Sebagai seorang vloger, posisi ventilasi ini bisa berfungsi ganda. Bisa untuk keluar masuk udara, bisa juga berfungsi sebagai jendela suara saat saya merekam menggunakan action camera yang terpasang persis di depan dagu.
Helm ini juga masih memiliki ventilasi udara pada bagian kepala atas dengan sistem buka tutup. Sementara di bagian belakang kepala, masih tersedia ventilasi yang berfungsi sebagai pembuangan udara.
Dengan demikian dijamin sirkulasi udara di bagian dalam helm sangat terjamin sehingga membuat si penggunanya nyaman.
Penguncian
Orang bilang, sistem penguncian helm ini masih menggunakan model lama. Bagi saya, tidak masalah. Justru strap penguncian sistem geser memudahkan saya saat hendak berhenti di jalan atau buru-buru berangkat. Tidak butuh waktu lama.
Toh tujuan pembuatan helm ini memang disesuaikan untuk kebutuhan harian. Dengan demikian, sistem penguncian pun disesuaikan dengan kebutuhan harian, di mana si pengguna menginginkan yang praktis dan cepat.
Busa KYT RC7
Busa di bagian dalam helm KYT RC7 sudah lumayan empuk. Dengan pori-pori busa yang cukup besar, membuat saya nyaman saat memakainya.
Waktu kembali dari Solo Touring Jakarta – Sabang kemarin, saya lepaskan busanya dengan sangat mudah untuk dicuci. Lagi, sebagian besar sisi dalam helm KYT RC7 ini bisa dilepas, sehingga bisa saya cuci hingga bersih.
Visor
Pasang-lepas visor pada helm ini juga sangat mudah. Tinggal menekan tuas pada telinga helm yang ada di bagian kiri dan kanan, saat mau melepaskan atau memasang visor.
Waktu beli, saya minta si penjual untuk mengganti visor bening bawaannya dengan visor yang sedikit gelap. Ini untuk mengatasi silau saat berpapasan dengan kendaraan lain pada malam hari.
Rekomendasi
Saya menuliskan review ini setelah menggunakan helm KYT RC7 menempuh jalan darat Jakarta – Sabang (PP). Saya sudah merasakan bagaimana helm ini memberikan kenyamanan selama saya berkendera, baik di siang hari maupun malam hari.
Jadi, untuk kalian yang baru mau punya helm full face, tidak ada salahnya untuk memilih helm full face bikinan PT. Tarakusuma Indah ini.
Dari sisi harga juga masih sangat terjangkau dan ramah untuk kita yang pengen nyaman tapi berharap helm harga full face murah. Sejumlah sumber menyebutkan, helm KYT RC7 ini merupakan helm full face paling murah di kelasnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Silakan beli dan cobain sendiri ya bro-sis.
Salam meliuk, salam Satutenda…
Views: 336