Satutenda.com – Halo bapak-bapak yang budiman, perlu diingat bahwa berkendara dengan anak tak selamanya indah sesuai yang kamu bayangkan. Sedikit teledor bisa berakibat fatal.
Biasanya, para bapak kalau mau menyenangkan hati anak, ya dibawa jalan-jalan dengan motor. Ada juga yang ajak anak ikut touring.
Tak ada yang salah dengan itu. Hanya saja, kamu perlu hati-hati kalau berkendara dengan anak, supaya semua bisa aman. Dan tentu saja motivasimu menyenangkan si buah hati tercapai.
Head of Safety Riding Promotion Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT. Wahana Makmur Sejati (WMS), Agus Sani, menilai, “Mengajak anak berkendara di sore hari atau pun pagi, jadi pemandangan umum biasanya banyak dilakukan masyarakat di pemukiman.”
Sayangnya, banyak hal yang terkait keselamatan diabaikan. Banyak yang menganggap remeh soal keselamatan ini.
Agus mencoba untuk memaparkan beberapa keteledoran yang sering dijumpai saat membonceng anak.
- Mengabaikan penggunaan alat keselamatan vital yaitu helm dengan alasan hanya dekat saja.
- Anak dibonceng dengan duduk di depan tanpa pakaian yang aman.
- Mengabaikan kemampuan anak beradaptasi saat dibonceng karena masih terlalu kecil atau mengantuk.
- Selain berjalan dekat sering juga ditemui pengendara yang membawa anak dengan rute perjalanan yang jauh seperti musim mudik lebaran.
- Membonceng lebih dari satu anak.
“Mengabaikan beberapa kondisi di atas sangat rentan undang petaka khususnya bagi anak. Bijaksana dan selalu cari aman ketika memutuskan mengajak anak dengan motor,” jelas Agus.
Sebetulnya, berkendara dengan anak ini tak hanya dilakukan bapak-bapak. Para ibu juga sering melakukan hal serupa. Dan ini bisa berakibat fatal bila faktor keselamatan tidak diperhatikan.
Agus mengingatkan, memahami kemampuan anak untuk siap di bonceng adalah syarat utama sebelum memutuskan berkendara dengan anak.
Tidak peduli seberapa dekat, kondisi tidak menentu pemicu celaka wajib diantisipasi dengan perlengkapan aman berkendara.
Pastikan anak tidak mengantuk saat di jalan dan usahakan anak yang dibonceng minimal telah mampu duduk di belakang pengendara dengan baik.
“Dua hal, selain jaga keselamatan diri anak, sikap peduli pengendara nantinya akan menjadi satu pelajaran dan pengalaman bagi anak kelak saat menjadi pengendara terkait standar berkendara aman. Tetap cari aman di jalanan,” tutupnya.
Views: 36