Tiga Pasangan Ini Merayakan Hubungan Mereka dari Atas Roda, Satu dari Indonesia

Satutenda

Merayakan Hubunga Mereka, Satutenda.com – Setiap pasangan punya caranya sendiri untuk merayakan hubungan mereka. Mungkin sebuah kegiatan kecil sudah cukup untuk membuat setiap pasangan merasakan kebahagiaan.

Namun, pasangan lain memilih cara-cara khusus untuk merayakan hubungan mereka. Terkadang, pilihan tersebut jatuh pada hal-hal yang bisa dibilang ekstrim, dan tidak lazim bagi khalayak.
Tiga pasangan yang kita bahas di sini, bisa diketegorikan pada kelompok yang memilih hal-hal tidak lazim tersebut. Siapa saja mereka?

1. Peter – Claudia

Peter dan Claudia adalah pasangan asal Austria. Peter besar di bagian selatan Austria, dekat dengan Italia dan Slovenia. Sementara Claudia tumbuh besar di Viena.

Ide tentang bepergian ke berbagai tempat dengan tunggakan kuda besi, datang dari Peter. Pada 2010, Peter melakukan touring jarak jauh pertamanya bersama seorang teman. Keduanya menghabiskan satu bulan untuk bepergian ke Sisilia, Yunani, Albania, dan Kroasia.

Kembali dari petualangan itu, tampaknya Peter benar-benar jatuh cinta pada roda dua. Maka, ia pun mulai mengajak Claudia, kekasihnya, untuk melakukan touring jarak dekat. Ketika masa kuliah Peter kelar keduanya mulai merancang petualangan baru yaitu keliling dunia menggunakan motor.

Pasangan ini memilih motor karena bepergian dengan motor memudahkan mereka untuk mengekslpor berbagai tempat sesuka hati. Merasakan hujan dan menikmati sinar matahari adalah bagian dari petualangan yang mereka dambakan. Bagi Peter secara pribadi bepergian naik motor adalah simbol kebebasan

Mulanya, Peter dan Cludia mengenderai motor milik mereka sendiri Suzuki V-Strom DL1000 keluaran tahun 2007. Lalu, ketika mereka merancang perjalanan ke Singapura, Suzuki mensponsori perjalanan tersebut dengan menghadiahkan tunggangan baru V-Strom 1000 ABS, tahun 2018.

Perjalanan mereka ke Singapura diawali dari Balkan, melewati Slovenia, Kroasia, Bosnia, Serbia, dan Bulgaria. Dari situ pasangan ini masuk ke negara-negara di Timur Tengah melalui Azerbaijan dan terus hingga ke Malaysia, dan akhirnya tiba di Singapura.

Dari sana mereka mengirimkan kembali motor kesayangan mereka itu ke Jerman, dan kembali ke Austria.
Bagi teman-teman yang penasaran dengan petualangan pasangan ini kalian bisa mengunjungi youtube mereka RoadsUp, dan blog dengan nama serupa.

Sayang sekali dua sejoli ini tidak mampir ke Indonesia ya. Padahal tinggal selangkah lagi. Sukses terus untuk petualangannya ya Peter dan Claudia.

2. Vincent – Fernanda

Pasangan kedua, yang coba merayakan hubungan mereka dari atas roda adalah Vincent dan Fernanda. Dua warga Granada, Spanyol ini memulai touring mereka sekitar tiga tahun lalu.

Ketika itu, dengan motor tunggangan BMW GS 1200, pasangan ini menelusuri jalanan hingga ke North Cape, titik paling utara daratan Eropa, lalu ke Kroasia hingga ke Italia selatan. Total keduanya melintasi 17 negara / dengan jarak tempuh lebih dari 15.000 kilometer.

Dalam perjalanan itu keduanya masih menunggang satu motor atau boncengan. Namun, dalam sebuah touring ke Maroko, Fernanda mengusulkan agar ke depan masing-masing menggunakan satu motor. Jadilah Vincent memilih Honda Afrika TWIN CRF dan Fernanda menunggang Honda CB500X.

Dalam blog, vueltaalmundoenmoto.com keduanya mencatat bahwa mereka sudah mengunjungi 112 negara. Dokumentasi perjalanan pasangan ini bisa teman-teman ikuti melalui channel vueltaalmundoenmoto Vicente y Fernanda dan media sosial seperti Facebook dan Instagram, dengan nama yang sama.

Tampaknya pandemi covid-19 sedikit menunda rencana perjalanan mereka selanjutnya. Padahal pasangan ini sudah merancang perjalanan ke Asia. Semoga setelah pandemi nanti rencana tersebut terealisasi. Jangan lupa terus ke Indonesia ya…

3. Mario Iroth – Lilis

Indonesia juga punya rider yang tak kalah hebat. Namanya Mario Iroth. Mario melakukan touring ke berbagai negara di dunia bersama partnernya, Lilis Handayani. Perjalanan pasangan ini diberi label Wheel Story.

Menurut Mario, wheel story mengadung arti cerita dari atas roda. Selama roda berputar membawanya ke mana pun ia pergi di situ selalu ada cerita. Cerita-cerita itu ia dokumentasikan dalam bentuk foto, video, dan artikel, yang ia unggah secara rutin di channel youtubenya, Mario Iroth, dan website wheelstoryadv.com.

Kegemaran pada petualangan bermotor Mario awali pada 2013, saat ia menghabiskan 105 hari untuk menjelajah tujuh negara di Asia Tenggara dengan total jarak tempuh 20.000 kilometer. Ketika itu, Mario melakukan touring dengan misi kemanusiaan, membawa bantuan amal ke Kamboja.

Petualangan ini ia catat sebagai wheel story sesi satu.
Setelah itu, Mario kembali menggelar wheel story dua dengan keliling Indonesia pada 2014, mulai dari Sabang hingga Merauke.

Pada touring ini Mario menggandeng Taman Baca Pelangi untuk menggenjot minat baca anak-anak di Indonesia Timur. Di sesi inilah partner Mario, Lilis Handayani, yang bertugas membuat foto dan video, mulai ikut serta.

Sementara wheel story tiga adalah dokumentasi perjalan Mario “from Paris van Java to Paris-Prancis”. Motor yang Mario gunakan kala melakoni perjalanan ini adalah Benelli BN600. Dan wheel story empat mengisahkan perjalanan Mario dan Lilis menyusiri negara-negara di daratan Afrika.

Sejak awal tahun ini Mario dan Lilis menjalani sesi wheel story lima yaitu riding dari Argentina hingga Alaska. Namun, pandemi covid-19 menghentikan petualangan keduanya untuk sementara waktu di Argentina.

Itulah tiga pasang kekasih yang bepergian melihat dunia menggunakan motor, sebagai salah satu cara merayakan hubungan mereka. Apakah kamu juga terinspirasi untuk melakukan hal serupa? Ayok, mari kita berbagi ide, dukungan, dan semangat di kolom komentar.

Views: 160