Dapat Kabar Harus Pulang Rumah, Saya Mesti Pintar-pintar Nyari Tiket Pesawat Murah

By Admin Oct19,2020
Bandara-Udara-Eltari-Kupang-NTT(Foto:Satutenda.com)

Satutenda.com – Belum lama ini, mendadak saya mendapat kabar dari rumah. Suara ibu saya yang terdengar di ujung telepon meminta saya untuk segera pulang.

“Paling lambat minggu depan sudah di sini. Ada ursan yang harus kita selesaikan,” katanya
Saya bertanya-tanya, ada apa ya? Kok tiba-tiba ibu meminta saya untuk pulang. Tapi pertanyaan itu saya simpan. Sebab, tak mungkin saya bertele terhadap permintaan ibu yang terus diulang-ulang.

Maklum, saya merantau sudah cukup lama di Jakarta dan boleh dibilang jarang pulang. Terakhir saya pulang berlibur sekitar lima tahun lalu. Itu pun hanya seminggu di rumah. Waktu itu saya masih bekerja kantoran sehingga tak mungkin mengambil cuti terlalu lama.

Setelah bekerja sebagai full blogger dan freelance seperti sekarang, praktis saya punya waktu yang cukup luang. Toh segala macam kerjaan bisa saya kondisikan sedemikian rupa agar tetap bisa berjalan, meski saya harus pulang kampung.

“Datang satu hari saja pun tidak apa. Yang penting urusan ini bisa kita selesaikan secepatnya,” ujarnya saat kami hendak mengakhiri telepon.

Oke, kami sudah sepakat bahwa pertengahan minggu depan saya akan pulang. Berarti saya hanya punya waktu sekitar satu minggu untuk menyiapkan kepulangan ini.

BACA: 7 Gunung di Pulau Jawa dengan Pemandangan Bunga Edelweis yang Indah

Urusan lain-lain, saya pikir tak soal. Yang bikin sakit kepala adalah di mana saya bisa membeli tiket pesawat dengan waktu keberangkatan tinggal seminggu lagi? Minimal saya bisa dapat harga tiket pesawat murah. Kalau bisa dapat yang lagi promo lebih bagus.

Di handphone saya masih terinstal aplikasi Pegipegi. Terakhir saya gunakan aplikasi ini waktu saya beli tiket kereta ke Purwokerto untuk urusan kerjaan.

Saya segera buka aplikasi tersebut dan mencari tiket pesawat promo KLM yang tersedia di Pegipegi. Di layar muncul pilihan kota asal dan kota tujuan. Lalu tanggal keberangkatan dan jumlah penumpang.

Sebetulnya, sudah beberapa kali saya gunakan aplikasi ini. Teman-teman Satutenda juga sering pakai kalau mau nyari tiket kereta atau pesawat, kereta atau hotel.

Dan menurut saya, tampilannya yang sederhana seperti saat saya mau mencari tiket pesawat secara online ini sangat membantu. Minimal tidak ribet sehingga bagi mereka yang belum akrab dengan smartphone juga tidak kesulitan.

Di aplikasi itu juga saya bisa mengatur urutan harga tiket pesawat, mulai dari yang paling murah sampai yang termahal. Dengan begitu saya punya banyak pilihan. Ya disesuaikan saja dengan isi dompet, hehehehe.

Setelah dapat harga tiket yang cocok, saya pun langsung mengikuti petunjuk pemesanan hingga pembayaran. Dan semua proses tersebut sangat gampang. Tidak sampai setengah jam, saya sudah dapat pemberitahuan tentang pembelian tiket pesawat pulang-pergi.

Mantap! Tinggal siap berangkat

Hotel-Sasando-Kupang-NTT
(Foto:Satutenda.com)

Di Kupang, saya bertemu dengan ibu, kakak, serta keponakan-keponakan saya. Sekalian reuni keluarga nih ceritanya. Hehehehe.

Saya pun memesan satu kamar di Hotel Sasando yang berada di kota Kupang untuk menginap semalam guna menyelesaikan urusan yang dibilang ibu saya waktu di telepon. Dan esoknya, saya langsung pulang ke Jakarta.

Oh ya, mungkin teman-teman bertanya, katanya pulang kampung kok nginapnya di hotel?
Teman-teman, saya memang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tapi kampung saya sungguh teramat jauh dari kota Kupang.

Dari kota Kupang saya harus naik bus lagi, sekitar sehari perjalanan. Berangkat jam tujuh pagi dan baru sampai rumah sekitar pukul tiga atau empat sore. Itu pun kalau kondisi jalannya bagus.

Kalau musim hujan, sudah pasti perjalanannya menjadi lebih panjang dan lama karena jalanan berlumpur dan harus menyeberang kali. Kalau arus kali lagi deras, ya harus tunggu sampai besok baru bisa menyeberang.

Bus yang pergi ke kampung saya, dalam satu hari hanya satu kali jalan. Jadi kalau dari Jakarta dan sampai di Kupang sudah lebih dari jam 7 pagi, berarti tidak bisa lanjut. Saya harus menunggu esoknya lagi baru bisa lanjut ke rumah.

Nama kampung saya Oepoli, sebuah desa kecil di pesisir utara Kabupaten Kupang, berbatasan langsung dengan Timor Leste. Jadi, kalau di kampung saya, pergi ke sawah atau kejar sapi sudah bisa ke luar negeri. Wkwkwkwkwk.

Di kampung saya juga ada tentara yang menjaga perbatasan. Jadi kalau orang-orang di kampung saya mau ke Timor Leste, atau mereka biasa bilang ‘mau pi seblah’, harus melapor ke Pos Lintas

Batas yang terdiri dari Pos Polisi dan Pos Tentara. Nah daripada saya yang harus butuh waktu panjang untuk sampai ke rumah, lebih baik ibu dan kakak saya saja yang datang ke Kupang. Sementara keponakan-keponakan saat ini sedang sekolah SMA di Kupang.

Jadilah kami bertemu di Kupang untuk menyelesaikan urusan yang menurut ibu saya urgen itu, sekaligus reuni keluarga. Semoga ke depan saya masih bisa dapat harga tiket pesawat promo sehingga bisa pulang kampung.

Maklum, harga tiket pesawat akhir-akhir ini cukup mencekik sehingga kalau mau berlibur ke kampung halaman saya harus mikir dua kali. Itulah mengapa saya jarang sekali berlibur ke rumah.

By Admin

Related Post