Gunung Mutis Bagai Serpihan Surga – satutenda.com, Nuansa alam di gunung Mutis, sudah dipastikan sangat alami dan jauh dari kesan sampah yang bertebaran di mana-mana. Panorama yang indah akan menemani perjalananmu menuju puncak gunung ini.
Gunung Mutis adalah salah satu gunung tertinggi di pulau Timor dan NTT dengan ketinggian 2427 Mdpl.
Pulau Timor dikenal sebagai daerah yang panas dan gersang, namun dibalik keadaan itu terselip juga keindahan alam yang mempesona.
BACA: Icip-Icip Masakan Indonesia di Bale Nyoenya… Hmmm Yummy!
Gunung ini melingkupi dua kabupaten yakni kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Untuk mencapai kawasan gunung ini bisa ditempuh melalui tiga jalur yakni dari arah selatan, timur dan utara.
Dari arah selatan dan timur melewati Kabupaten TTS, dimana setelah tiba di Kapan (Kota Kecamatan Molo Utara) tersedia dua arah yaitu arah selatan menuju Desa Fatumnasi (49 Km dari Soe) dan arah timur melalui Desa Bonleu (30 Km dari Soe, Kota Kabupaten TTS). Sedangkan dari arah utara melalui Kabupaten Timor Tengah Utara.
Untuk jalur pendakian menuju puncak gunung Mutis, dibuka melalui Kabupaten TTS. Akses dari kota Kupang menuju gunung Mutis memakan waktu kurang lebih enam jam.
Kondisi jalan dari kota Soe menuju lokasi ini tidak begitu mulus karena tekstur jalannya rusak dan berbatu. Memasuki daerah terdekat di bawah kaki gunung Mutis, tersedia “Homestay Lopo Mutis” sebagai penyedia informasi bagi para pendaki.
Di tempat ini juga tersedia tempat untuk menginap bagi para pendaki yang ingin bermalam di situ, sebelum melanjutkan perjalanan.
Sepanjang perjalanan menuju puncak, kamu akan menjumpai kawasan hutan Bonsai yang tumbuh bertebaran di sana sini, dengan dihiasi padang rumput di antara bukit-bukit kecil yang sangat indah dan mempesona.
Tak hanya itu kamu juga akan menjumpai hamparan pohon Kayu Putih (bahan alami pembuatan minyak kayu putih), pohon Cendana yang hingga kini hampir punah, dan juga berbagai jenis pohon langka yang hanya ditemukan di pulau Timor.
Menurut masyarakat setempat, di area kaki gunung Mutis, masih tersedia hewan langka yakni Rusa yang kerap dikenal masyarakat Timor dengan sebutan Rusa Timor.
Selain itu, di sepanjang hutan Bonsai ini, keberadaan Sapi dan Kuda dengan leluasa berkeliaran kesana kemari menghiasi alam hutan ini. Suasana pemandangan ini pastinya menambah warna perjalanan kamu.
Di pelataran hutan Bonsai ini biasanya dijadikan tempat bermalam dan juga sekedar sebagai tempat untuk bercengkerama dengan alam sekitarnya.
Karena gunung ini belum ramai dikunjungi, maka masyarakat setempat menyarankan untuk tidak mendaki dan menuju puncak di malam hari.
BACA JUGA: Alat Rekam yang Saya Pakai Selama Turing Satutenda untuk Indonesia
Selain masih terbilang liar, masyarakat setempat juga masih percaya bahwa gunung Mutis adalah gunung yang angker. Jadi yang ingin muncak ke gunung Mutis, sebaiknya berhati-hati selalu.
Suhu gunung ini berada di kisaran 19 derajat celcius. Tidak seperti kebanyakan gunung lainnya yang dilengkapi kaldera. Puncak Mutis justru berada dalam kawasan hutan dan hanya ada satu batu sebagai penanda puncak dan bertuliskan 2.427 mdpl.
Meski begitu, dari atas puncak akan terlihat gulungan awan dan padang Savana hijau yang berjejer rapi. Karena tergolong gunung tidak aktif maka sejauh ini bisa dikatakan aman secara alam.
Mutis bagaikan “Serpihan Surga yang Jatuh ke Tanah Timor” karena mata air dari gunung ini mampu menghidupi kurang lebih tiga Kabupaten, yakni Kabupaten TTS, TTU dan Kupang.
Ada pepatah mengatakan “Romantis itu naik gunung, bukan naik MOGE atau Mobil”. Indahnya gunung Mutis gak ada matinya…
Views: 69