Hadiri DXI 2023, Nadin Chandrawinata dan Angela Gilsha Suarakan Aksi Peduli Sampah

By Edeltudizh Jun4,2023
Nadin-Chandrawinata-dan-Angela-Gilsha-mengisi-talk-show-di-DXI(Foto: satutenda.com)

Satutenda.com –  Aktris cantik Nadine Chandrawinata dan Angela Gilsha hadir di Pameran Deep and Extrem Indonesia (DXI) 2023 kemarin, Sabtu, 3 Juni 2023. Kedua selebriti ini mengisi Talk Show bertema Keranjingan Tangan yang digalakan oleh Seasoldier.

Ternyata, bukan cuma bintang tamunya saja yang kece, tapi hasil obrolannya pun tak kalah memukau. Acara dibuka oleh Dinni Septianingrum, salah satu founder Seasoldier, sekitar pukul 15.00 WIB. Lalu, berlanjut ke acara bincang-bincang santai dengan pembicara, Nadine Chandrawinata dan Angela Gilsha.

Nadine berbagi banyak hal seputar keresahan dan juga aksi-aksi yang selama ini dilakoninya sebagai bentuk kepeduliannya pada lingkungan. Salah satu founder Seasoldier itu menyasar aksi-aksi pemilahan sampah yang dilakukan saat berkegiatan diving.

Aktris dan model cantik asal Indonesia ini mengaku terganggu ketika diving dan harus melihat sampah yang nyangkut di terumbu karang.  Hal seperti inilah yang memotivasinya untuk gencar menyuarakan aksi peduli sampah.

“Dengan adanya kemajuan pariwisata dan DXI ini, orang semakin diperkenalkan dengan kegiatan perselaman dan persnorkelingan dan lainnya. Jadi sebenarnya grafiknya bagus banget, untuk pariwisatanya. Tapi sebenarnya grafiknya juga tinggi nih, orang yang sembarangan menganggap laut itu bukan bagian dari kehidupan kita. Jadi tidak ada rasa kewajiban untuk menjaga laut. Maka, kita sebagai Seasoldier gencar juga untuk menyuarakan, ayo jangan lupa imbangi dengan kegiatan-kegiatan lingkungan”, ujar Nadine.

Tim-Seasoldier-dan-Nadine-Chandrawinata
(Foto: satutenda.com)

Dari sisi Angela, ia juga berbagi cerita dan pengalamannya saat mendaki gunung. Beberapa waktu yang lalu, ia juga sering melakukan diving. Namun, sekarang dia sedang jatuh cinta dengan dunia gunung. Pengalaman inilah yang coba ia bagikan.

Wanita kelahiran Bali, 2 Juli 1994 ini mengaku sedih karena semakin hari semakin banyak tempat di Indonesia yang tercemar dengan sampah.

“Di manapun kita pergi, gak mungkin kita gak lihat yang namanya sampah. Mau kita pergi ke tempat sejauh mana pun, gak mungkin kita lihat tempat itu bersih,” keluhnya.

Namun, di sisi lain, ia juga mengaku bahagia karena saat ini sudah ada masyarakat Indonesia yang punya kepedulian lebih dan konsen untuk membersihkan sampah. Salah satu yang ia temui adalah ketika mendaki Gunung Sumbing beberapa waktu lalu.

Bukan hanya Sumbing, tapi hampir semua gunung yang ada di Jawa Tengah. Menurutnya, tim pengelola gunung-gunung di Jawa Tengah cukup bekerja keras dan ketat dalam mengelola sampah. Dan ia sangat mengapresiasi aksi ini.

Setiap pendaki yang tiba di basecamp, isi carriernya dibongkar dan harus membuat laporan, seberapa banyak barang bawaan yang kemungkinan akan menghasilkan sampah. Ini agar ketika turun, jumlah sampah yang dibawa mudah dilacak. Artinya, para pendaki benar-benar dipaksa untuk taat aturan “bawa turun sampahmu”.

Sayangnya, hal seperti ini tidak ditemui Angela di gunung-gunung yang ada di Jawa Barat, seperti Gunung Gede dan Pangrango. Artinya, pengelolaan sampah di sejumlah gunung yang ada di Jawa Barat masih tergolong minim. Tidak ada aturan yang ketat sehingga para pendaki banyak meninggalkan sampah sesuka hati.

Angela berharap, pemerintah benar-benar serius dalam menangani masalah sampah, sehingga ke depan, bukan hanya gunung-gunung di Jawa Tengah yang bebas sampah, tapi juga gunung-gunung yang ada di provinsi lain.

“Aku berharap pemerintah lebih konsen soal ini, gunung-gunung harus dibikin peraturan yang ketat biar bersih. Soalnya, di gunung Sumbing tuh satu-satunya gunung paling bersih yang aku naikin. Gak ada sampah sama sekali. Aku pertama kali mendaki gak lihat sampah. Dan itu keren bangat sih.”

Nadin-Chandrawinata-dan-Angela-Gilsha-Seasoldier
(Foto: satutenda.com)

Saran dan tanya jawab

Salah satu penonton turut mengapresiasi tema yang diangkat dalam Talk Show di DXI 2023 ini, pun aksi-aksi yang dilakukan baik oleh Tim Seasoldier maupun Angela. Ia turut ikut melempar saran, agar ke depan, pemerintah bersedia memasukkan kegiatan peduli lingkungan ke dalam kurikulum

sekolah, seperti: aksi bersih sampah di pantai atau di tempat umum secara rutin. Tujuannya agar anak-anak sejak dini sudah akrab dengan kegiatan merawat alam.

Satutenda berkesempatan mengajukan dua pertanyaan kepada Nadine dan Angela.

Untuk Nadine: sebagai seorang publik figur dan memiliki pengikut yang cukup banyak, adakah kesulitan yang dihadapi ketika berjalan bersama Seasoldier dalam kampanye isu lingkungan?

“Ya, benar (susah), makanya kenapa aku gandeng partner, bersama Dinni agar bisa mengatasi keribetan pertama kali bikin Seasoldier. Kita punya keresahan yang sama, kenapa ya orang gak bisa jalan, terus kalau mau digandeng itu susah. Maka kita bikin seasoldier, yang lebih afdol, atau ada birokrasinya, sistemnya, barometernya, biar bisa keukur dengan baik dan kita bisa menunjukan, ini loh buktinya. Kalau kita gak melakukan apa-apa, hasilnya seperti ini, akan tetap sama, tapi kalau kita bergerak, pelan-pelan pasti akan ada perubahan.”

Nadine bersyukur, bahwa saat ini Seasoldier sudah mulai mekar dan tersebat di 15 provinsi di Indonesia. Dan ini merupakan sebuah kemajuan yang bagus. Artinya, aksi Seasoldier mulai melahirkan kesadaran akan kepedulian sampah.

Untuk Angela: Bagaimana me-manage sampah ketika mendaki gunung? Apalagi saat berada di track pendakian dan dalam kondisi hujan? Bagaimana agar sampah tetap tersimpan dengan baik?

 “Kalau ke gunung itu kan kita harus tahu diri maksudnya kita harus tahu berapa makanan yang harus dibawa. Dan udah tahu kita mau makan apa. Jadi kita bawa secukupnya aja jadi gak usah bawa yang banyak-banyak, karena ujung-ujungnya akan dibuang juga. Simpel aja, tinggal katongin aja. Dan  itu gak berat-beratin carrier sih. Nanti sampai bawah baru dibuang.”

Poin utama yang ingin digarisbawahi Angela adalah, bahwa sebenarnya memanajemen sampah saat mendaki itu mudah dan simple, hanya terkadang tidak ada kemauan dari diri sendiri.

Di penghujung Talk Show, Nadine dan Angela memberikan stateman yang cukup berkesan. Dan kata-kata  ini sebagai pemantik bagi siapa saja untuk sadar dan bergegas melakukan aksi peduli lingkungan dalam keseharian kita.

Angela Gilsha, “Semua orang sadar kalau bumi kita ini tidak baik-baik aja, tapi tidak semua orang punya empati untuk bisa bergerak dan melakukan perubahan”.

Nadine Chandrawinata, “Lingkungan gak akan nunggu kita, kita yang harus mengejar waktu karena bumi ini kita yang menikmati dan kita harus jaga karena waktu tidak akan menunggu kita untuk melakukan perubahan.”

Baca Juga: Hari Kedua, Pameran DXI Makin Menarik untuk Dikunjungi

Related Post